Silahkan Login atau Signup
Email:
Password:
  Home     e-Store     Etalase     Keranjang     Pembayaran     Cara Pemesanan     Tutorial     Recruitment     Kontak  
           Etalase
           Tutorial
           Bantuan & Dukungan
WhatApps, Line, WeChat
(+62)-816-1324-727
           Kontak

          Didukung Oleh:











Saturday, 20-Apr-2024


 Bandung-Aeromodeling >> Tutorial >> Free Flight & Control Line >> Dethermaliser Elektronik
 

4    

    Dethermaliser Elektronik




(Click to Enlarge Thumbnail)

Date Created: 02-Aug-2013
Created By: Budi Atmoko
Category: Free Flight & Control Line

Dethermaliser Elektronik


DETHERMALISER ELEKTRONIK, Sarana untuk berkompetisi dalam kelas Glider A1 (F1H) dan Glider A2 (F1A)

Apa dethermaliser itu?

Perangkat yang dikenal dengan sebutan dethermaliser atau disingkat D/T, sebenarnya dirancang untuk menghentikan penerbangan pesawat layang model, khususnya yang termasuk ke dalam kelompok model terbang bebas seperti halnya glider A1 (F1H) dan glider A2 (F1A), mengingat bahwa memang model jenis ini tidaklah akan dapat turun dengan sendirinya apabila sudah terbawa aliran udara naik (thermal).

Biasanya perangkat dethermaliser ini bekerja dengan bantuan pembatas waktu (timer) dan mengaktifkan sistim kendali sedemikian rupa sehingga pesawat yang terbang dalam kondisi superstall yakni suatu kondisi penerbangan yang sedemikian rupa, sehingga daya angkatnya sama besar dengan gaya tahannya. Keadaan yang demikian ini menyebabkan pesawat layang akan meluncur sekitar 45 derajat. Kondisi penerbangan superstall ini seringkali dengan mudah dapat dicapai dengan jalan memasang stabilo (horizontal stabilizer) pada sudut 45 derajat terhadap sumbu horizontal badan.

Sebagai timer yang bertugas melepaskan ujung tali D/T pada waktunya, orang dapat menggunakan sumbu yang terbuat dari kertas singkong yang dicelup terlebih dahulu dalam larutan sendawa (NaNO3). Timer sebagai peralatan pembatas waktu yang lebih tepat, kini dapat dibeli di toko-toko penjualan sarana aeromodeling. Sayang, timer mekanik yang bentuknya menyerupai jam ini cukup mahal saat ini sulit diperoleh dan seandainya adapun harganya cukup mahal yakni sekitar US$50 atau Rp. 500.000,- sehingga mungkin kurang bijaksana apabila saya menganjurkan pemakaian timer ini secara meluas di kalangan penggemar pesawat layang model.

Seberapa perlu ?

Dengan semakin seringnya kita berlatih menerbangkan pesawat layang model terbang bebas, baik dari jenis Glider A1 (F1H) maupun glider A2 (F1A), kita akan menyadari bahwa prosentase keberhasilan memasukan model kita ke dalam thermal untuk mencapai waktu maksimum atau max adalah semakin besar. Beberapa atlit aeromodeling yang berpengalaman bahkan dapat menunjukan sedikitnya 7 dari 10 penerbangan modelnya mencapai waktu maksimum.

Dengan prestasi seperti itu, rasanya sudah dapat dipahami apabila perangkat yang namanya dethermaliser ini benar-benar merupakan peralatan penting dan sangat diandalkan untuk mencegah model kita hilang terbawa thermal. Bagi atlit-atlit aeromodeling terbang bebas sudah dapat dipastikan bahwa sedikitnya separuh dari jumlah penerbangan yang dilaksanakan akan berakhir dengan fungsinya dethermaliser.

D/T Elektronik

Kini dengan sedikit pengetahuan di bidang elektronika, kita akan dapat membuat sendiri timer D/T elektronik dengan biaya yang dapat dibilang cukup murah. Sebagai tulang punggung timer ini digunakan rangkaian elektronik yang dioperasikan sebagai penghasil pulsa waktu.

Berbeda dengan timer mekanik yang mengandalkan pergerakan mekanik yang relatif peka terhadap kotoran dan debu, timer elektronik mengandalkan penciptaan pulsa tegangan listrik yang berasal dari waktu pengisian muatan kapasitor. Karena bekerja secara elektronik, sistem ini tidak mudah terganggu oleh hadirnya debu ataupun kotoran yang biasanya selalu hadir dalam setiap arena perlombaan, sehingga istilah timer macet terkena debu kemungkinan tidak akan kita temui lagi setelah kita menggunakan timer elektronik.

IC Timer 555

IC 555 dalam sistem ini kita akan berfungsi sebagai penggetar ganda atau multivibrator yang periode pulsanya dapat diubah-ubah sesuai dengan besarnya tahanan pengisian kapasitor. Secara garis besar periode pulsa awal dalam detik dapat dihitung dengan rumusan.
To = 1.1 (P1 + R2) C1 (detik)
sedangkan periode berputarnya poros motor menggerakkan D/T dapat dihitung dengan formula
Tm = 0.7 R2 C1 (detik)
Periode pulsa awal To dihitung setelah switch reset ditekan dan tegangan pada kapasitor C1 mulai naik dari titik 0 volt.

Cara kerja timer elektronik

Subsistem elektronik akan bekerja sebagai berikut; Setelah switch reset ditekan, maka IC 555 timer bekerja mengisi kapasitor C1 melalui P1 dan R2. Dalam kondisi ini rangkaian servo driver memberikan pulsa output sebesar 1mS ke servo. Setelah tegangan di C1 di IC555 mencapai 2/3 Vcc maka tegangan di keluaran (kaki 3) IC555 akan jatuh ke 0 V. Keadaan ini akan menyebabkan rangkaian servo driver memberikan pulsa selebar 2 mS sehingga servo bergerak atau berputar ke sisi lain. Waktu pengisian kapasitor C1 akan dapat divariasikan dari mulai 0, 30 detik hingga sekitar 6 menit dengan cara mengatur posisi selektor P1.

Cara kerja sistim D/T

Subsistem mekanik yang berupa mikro servo akan menahan dan melepaskan tali D/T dapat berupa bentukan tali nilon berujung karet gelang.

Dalam posisi D/T off, lengan servo kita diatur posisinya sehingga mengarah ke luar dan dapat menahan tarikan tali dan karet D/T dari belakang. Stabilo akan berada dalam sudut 0 derajat dan pesawat dapat melakukan penerbangan layang secara normal.

Saat D/T ON, lengan servo akan bergerak ke belakang dan masuk ke dalam sehingga tali D/T yang berujung karet gelang terlepas dan Stabilo akan membentuk sudut 45 derajat dengan badan. Pesawat akan bergerak turun (dan keluar termal) karena gaya tahan (drag) yang besar dari stabilo yang berada pada sudut 45 derajat.

Catu daya

Mengingat bahwa sistem elektronik sebagai “otak” sistim dethermaliser ini memerlukan catu daya bertegangan sekitar 4 volt, maka untuk menjamin keandalan sistim D/T elektronik, kita akan memberikan catu daya dari sebuah baterai Lithium Polimer 350mAh dengan tegangan 3.7 volt. Dengan digunakannya baterai Lipo yang bisa dicharge di dalam sistem D/T ini, kita tidak perlu repot-repot mengganti baterai setelah baterai yang berada di dalam pesawat tersebut habis, mengingat bahwa baterai Lipo akan dapat dengan mudah kita isi kembali dengan baterai charger.


6328 people view it
 



 


  Tutorial Teranyar (lihat semua)


Setting dan Menerbangkan Free Flight Glider R/C OPTIMAE 2500 Electric
Merakit dan membuat Free Flight Glider R/C OPTIMAE 2500 Electric. Untuk siswa yang belajar pesawat free flight namun di kontrol oleh Radio Kontrol ... (Lihat)
Date Created: 08-Apr-2014
11617 people view it
 


Merakit dan membuat Free Flight Glider R/C OPTIMAE 2500 Electric
Merakit dan membuat Free Flight Glider R/C OPTIMAE 2500 Electric. Untuk siswa yang belajar pesawat free flight namun di kontrol oleh Radio Kontrol ... (Lihat)
Date Created: 24-Mar-2014
15518 people view it
 


Bagaimana merakit dan menerbangkan Rubber Powered Glider Pelangi-45
Merakit dan menerbangkan Rubber Powered Glider Pelangi-45 ternyata asyik juga, wah anak kecil juga bisa ya ? ... (Lihat)
Date Created: 17-Mar-2014
27024 people view it
 

  Tutorial Unggulan (lihat semua)


Asyiknya Belajar Merakit Sendiri Pesawat Model
Pelajar juga bisa merakit Pesawat Pelangi 50 chuck glider dan Pelangi 70 rubber powered Glider ... (Lihat)
Date Created: 01-Jun-2013
13684 people view it
 


  Produk Baru (lihat semua)
4mmx80mmx930mm
Price: / Rp. 14,700
View: 111

Aerograde AA Balsa Sheet 3mm
Price: Rp. 15,500
View: 1,000

Pelangi 50 Free Flight Hand Launched Glider Solid Balsa Reguler
Price: Rp. 30,000 / Rp. 40,000
View: 12


  Produk Unggulan (lihat semua)

Price: Rp. 1,200,000 / Rp. 1,500,000 / Rp. 1,850,000
View: 1,000


Price: Rp. 107,500
View: 1,000

Paket Combo Cessna 172 Electric cocok juga untuk pemula
Price: Rp. 2,170,750 / Rp. 2,289,500 / Rp. 2,479,500
View: 1,000

 Tetang Kami   Tanya Jawab   Kontak Kami 
 Pembayaran 
Copyright @ 2020, 2021 Bandung-Aeromodeling.com. Allrights reserved.