Download Tutorial Lengkap (PDF 1,790 KB)
Bagaimana merakit Pesawat Model P-51 Mustang Sport Aerobatic
MERAKIT PESAWAT MODEL P-51 MUSTANG
Selamat kami ucapkan untuk anda dengan kesempatan perdana memiliki pesawat model P-51D Mustang 40 Sport Aerobatik, yang merupakan deretan teratas dari model-model sport saat ini. Model P-51 Mustang ini seperti juga tipenya adalah sport aerobatic memiliki kecepatan terbang dan kelincahan yang cukup tinggi. Untuk itu model ini tidak disarankan untuk aeromodeller pemula.
SPESIFIKASI TEKNIS
Tipe | : Sport Aerobatic |
Wing Location | : Low Wing |
Wing Span | : 1250 mm |
Fuselage Lenght | : 1100 mm |
Weight | : 2500 - 3000 gr |
Rec. Control | : Rudder, Elevator, Throttle & Aeleron |
Eng Required | : 0.40- 0.61cu.in |
Propeller Required | : 10” x 6”, 11” x 6” |
R/C Required | : 4 - 6 ch w/4 servo |
WARNING |
Sebuah model radio kontrol bukanlah mainan, model ini dapat menyebabkan kecelakaan badan yang serius dan juga menyebabkan kerusakan harta benda. Adalah tanggung jawab pembeli untuk merakit dan menset-up pesawat model ARF (Almost Ready to Fly) memasang engine dan sistem kendali radio dengan prosedur yang benar.
Penerbangan perdana pesawat model ini harus dilakukan oleh penerbang R/C yang berpengalaman. Model harus diterbangkan berdasarkan standar keamanan dari badan-badan yang berwenang mengurusi penerbangan pesawat model seperti Federasi Aerosport Indonesia (FASI) untuk Indonesia, Academy Model Of Aeronautics (AMA) Di Amerika Serikat atau institusi di bawah Federation Aeronautique Internationale (FAI) di negara-negara lain.
| |
PEMASANGAN EKOR
Ekor pesawat P-51D Mustang terdiri atas ekor horizontal yang dilengkapi dengan kemudi naik (elevator) dan ekor vertikal yang dilengkapi dengan kemudi belok (rudder).
Pasangkan ekor horizontal (stabilo) pesawat yang sudah dicover dengan film ke bagian belakang badan dengan lem Epoxi. Dengan pisau cutter bukalah film yang melapisi ekor yang akan direkatkan ke badan. Pastikan bahwa ekor ini sejajar dengan bidang sayap atau dudukan sayap pada badan. Ekor vertikal (Fin) harus dipasang dan dilem dengan epoxi pada ekor horizontal dan posisinya tegak lurus dengan bidang sayap. Kemudi naik atau elevator dipasangkan pada ekor horizontal dengan merekatkan engsel ke celah yang dibuat pada ekor tersebut dengan epoxi.
Kemudi belok (rudder) direkatkan dengan cara yang sama setelah tangkai roda belakang dipasangkan pada badan.
PEMASANGAN RODA PENDARAT
Tangkai roda pendarat utama sebanyak dua buah dipasangkan pada posisi yang diinginkan di sisi bawah sayap. Dudukan roda pendarat dari kayu keras sudah disiapkan dan pergunakan klem plat logam dan 4 skrup 3 mm untuk menguncinya dengan kuat tangkai roda sehingga tidak mudah bergerak atau terlepas.
Roda belakang atau Tail gear dipasangkan pada badan bagian belakang dan dihubungkan dengan kemudi belok atau rudder.
ALIGNMENT
Seluruh komponen pesawat yaitu sayap, ekor horizontal dan ekor vertikal harus dipasang dengan tepat pada badan, demikian juga dengan engine dan propellernya. Proses pengukuran posisi sayap, ekor, engine dan roda pendarat pada badan disebut alignment.
Proses pemasangan sayap dan ekor yang baik akan membuat pesawat menjadi mudah diterbangkan dengan tingkat pengendalian yang predictable, khususnya jika bidang bidang simetri seperti sayap kiri dan kanan dan juga ekor kiri dan kanan terpasang dengan tepat.
MEMASANG ENGINE, PROPELLER & ACCESSORIES
Pesawat P-51D Mustang 40 sport aerobatic akan terbang dengan menggunakan engine 2 langkah yang berukuran 0.35-0.46 kubik inch, atau engine 4 langkah dengan kapasitas 0.46-0.61 kubik inch. Angka 0.35-0.46 mereferensikan jumlah kapasitas yang digerakan oleh piston melalui bagian dalam dari silinder engine-nya. Kapasitas ini disebut sebagai perpindahan atau displacement, dan perpindahan yang lebih besar menyatakan daya yang lebih besar.
Jika anda tinggal dalam suatu iklim yang panas dan penerbangan anda ? 1000 m atau lebih diatas permukaan laut, maka anda harus memilih engine yang lebih besar. Pemilihan engine ini harus disesuaikan dengan kebiasaan dan tentunya masalah yang nantinya akan anda hadapi, sebaiknya anda memilih engine yang sudah anda kenal baik spesifikasi maupun karakteristiknya.
Propeller dapat dipilih sesuai dengan ukuran enginenya, sebagai contoh engine yang berkapasitas 0.35 dapat menggunakan propeller dengan diameter 9 inch, sementara engine dengan kapasitas 0.46 dapat menggunakan propeller dengan diameter 10 hingga 11 inch. Anda dapat mengacu pada tabel penggunaan propeller yang direkomendasikan. Sementara anda belajar, seseorang dapat mengganti propeller dengan berbagai ukuran. Pendaratan yang kasar dapat secara mudah mematahkan propeller. Memiliki propeller cadangan merupakan suatu hal yang baik. Membalance ujung-ujung propeller akan menolong anda terhadap munculnya getaran yang sering terjadi pada pesawat model. Sistem radio seringkali terganggu oleh getaran ini.
Spinner ukuran 2 1/4 inch sangat direkomendasikan untuk dipergunakan. Spinner seperti ini dapat anda jumpai di model shop. Penggunaan spinner sangat direkomendasikan oleh AMA untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan jika anda secara tiba-tiba tertabrak oleh model dengan propeller yang sedang berputar.
Pergunakanlah daftar atau tabel propeller dan tangki bahan bakar yang sesuai dengan engine yang dipergunakan. Banyak ukuran dan merek yang tersedia dan sebaiknya anda memasang tangki bahan bakar sesuai dengan instruksi pembuatnya.
Seperti halnya peralatan presisi lain, engine yang baru harus dibreakin terlebih dahulu, biasanya hal ini dilaksanakan dengan pencampuran bahan bakar yang berlebihan atau rich dan pada rpm yang rendah sampai keseluruhan komponen yang bergerak dapat menyesuaikan satu dengan yang lain. Break in dapat dilaksanakan dengan cara pemasangan engine secara kuat dengan penguncian pada taspen yang terbuat dari logam atau pada kayu. Anda dapat mengacu pada manual pengoprasian engine tersebut yang sangat direkomendasikan untuk prosedur break in dan mengikutinya dengan teliti.
PEMASANGAN ENGINE DAN PERLENGKAPAN BADAN PESAWAT
Langkah-langkah pemasangan engine :
1. Pasangkan propeller dan spinner pada engine.
2. Rekatkan dudukan engine dengan selotip perlu diketahui bahwa lubang pada dudukan engine mempunyai sudut tertentu yang memang ditujukan untuk memberikan thrust sedikit kearah kanan. Kita menyebutnya right thrust.
3. Pasangkan engine pada celah yang telah disediakan. Harus ada sedikitnya celah sekitar 3mm antara sisi badan bagian depan dan sisi belakang spinner.
a. Perimbangkan engine dari pandangan atas dan sudut yang terlihat harus tetap dipertahankan yakni right thrust atau thrust ke arah kanan sekitar 3 derajat. Meskipun sedikit hal ini sangat penting.
b. Perhatikan model anda dari atas dan secara cermat hitunglah jarak antara sisi belakang dengan setiap ujung propeller
4.
a. Tandai secara langsung lubang yang bersesuaian dengan dudukan engine seperti tampak pada gambar.
b. Lepaskan engine dan dudukan engine dari badan kemudian bor dengan lubang 3 mm ke titik yang tersedia.
5. Pasang secara permanen 4 buah mur kunci atau blindnuts di bagian sisi bawah seperti pada gambar. Pergunakan baud jika diperlukan dengan ringnya. Setelah terpasang lepaskan baud kembali.
SISTEM BAHAN BAKAR
1. Pasanglah tangki model sesuai dengan instruksi pabriknya.
2. Dengan memperhatikan gambar rencana, pasangkan tangki dan saluran bahan bakar.
3. Berikan lapisan karet busa disis bawah tangki sambungan saluran bahan bakar yang terhubung dengan pemberat disisi dalam karburator di sisi engine. Saluran ini juga akan dipergunakan untuk mengisi bahan bakar, Secara sederhana anda dapat melepaskan selang ini dari engine.
TEKANAN OPTIONAL
Jika muffler engine anda mempunyai saluran tetap, maka anda dapat mempergunakan saluran tekanan agar engine dapat berjalan lebih halus dan handal dengan kondisi seperti ini maka saluran untuk ventilasi dihubungkan ke ujung yang terdapat pada muffler.
PERSIAPAN DAN INSTALASI ENGINE
Janganlah anda mencoba untuk menerbangkan model sampai engine dapat berjalan dengan handal. Engine harus dapat berjalan idle atau stasioner tanpa berhenti berakselarasi hingga berkecepatan penuh dengan mulus.
WARNING |
Propeller yang berputar dapat menyebabkan kecelakaan yang serius seperti sayatan yang dalam. Janganlah mendekati propeller yang berputar. Hindari penggunaan baju yang banyak menjulur seperti dasi atau lainnya yang dapat masuk ke putaran propeller, begitu pula anak kecil sebaiknya tidak berada dekat engine yang berputar.
Tak seorangpun termasuk penonton boleh berdiri di garis lurus di bidang putar propeller. Pecahan bilah propeller jika terjadi akan menjadi seperti peluru dan dapat menyebabkan kecelakaan serius pada seseorang.
| |
Ada 4 pengaturan dasar yang dapat membuat engine berjalan baik. Bandingkan karburator engine anda dengan sketsa pada bagian gambar dibawah ini dan perhatikan 4 komponen tersebut.
1. Lubang Throttle terbuka. Silinder yang berputar pada bagian dalam disebut throttle. Komponen ini mempunyai lubang pada bagian tengah untuk lewatnya udara. Dengan memutar silinder, throttle dapat terbuka penuh dan tertutup sepenuhnya. Inilah yang mengendalikan kecepatan engine.
2. Skrup pengatur kecepatan rendah, skrup ini akan mempermudah anda untuk mengatur dimana posisi dari karburator barrel tertutup untuk posisi idle.
3. Pencampuran kecepatan tinggi juga disebut katup jarum atau needle valve yang akan mengatur bahan bakar udara pada kecepatan tinggi.
4. Pencampuran kecepatan rendah yakni untuk mengatur campuran bahan bakar udara pada kecepatan stasioner.
Langkah-langkah dasar pengaturan engine :
1. Pengaturan throttle (engine tidak dijalankan)
Mulailah dengan throttle pada transmitter dengan posisi terbuka penuh dan trim keatas penuh, kemudian gerakat tongkat throttle sepenuhnya ke bawah dan setidak-tidaknya 3 mm celah throttle harus terlihat. Gerakan trim keseluruhannya ke bawah sehingga karburator tertutup penuh. Jika pengukuran diperlukan untuk suatu range pergerakan throttle, maka tentukan kombinasi terbaik dari posisi lobang dengan roda atau lengan servo.
2. Pengaturan idle atau cut off
Direkomendasikan agar anda mengatur skrup mengaturan idle untuk mencegah agar throtle tidak tertutup penuh. Namun bagaimanapun anda harus tetap dapat mematikan engine dengan suatu perintah ketika trim throttle digerakan ke bawah. Oleh karenanya maka skrup pengaturan throttle tetap harus dipasang tepat pada saat lubang throttle tertutup penuh.
3. Pengaturan campuran kecepatan tinggi
Temperatur kelembaban campuran bahan bakar dan sebagainya merupakan variable yang dapat mempengaruhi pencampuran. Anda seharusnya memulai dengan mengatur pertama kali adalah needle valve kecepatan tinggi terlebih dahulu. Pertama-tama pergunakan tiga putaran kemudian kembali ke idle selanjutnya secara bertahap pindah ke belakang dan ke empat sampai pengaturan secara umum terlihat baik. Jika engine sudah teresap dengan baik, anda tidak perlu menyentuh karburator lagi kecuali hanya satu atau dua klik untuk pengaturan needle valve di kecepatan tinggi dengan sentuhan yang sedikit.
MENYALAKAN ENGINE PERTAMA KALI
Untuk menyalakan engine pertama kali bukalah throtle 1/8 hingga 1/4. Berikan bahan bakar empat sampai enam tetes ke karburator dan hubungkan glow plug ke baterai dan putarlah propeller berlawanan arah jarum jam atau pergunakan starter elektrik untuk memutarkan propeller.
KETIKA ENGINE MENYALA
º Jika engine berputar cepat dan kemudian mati maka pengaturan bahan bakar empat sampai 6 tetes ke karburator dan hubungkan glow plug ke baterai dan putarlah needle valve terbuka setengah putaran lebih baik untuk menambahkan bahan bakar.
º Jika anda melihat banyak tumpahan bahan bakar di sisi buangan dan engine mati, maka kemungkinan bahan bakar terlalu banyak atau terlalu rich putarlah needle valve setengah putaran untuk mengurangi bahan bakar.
Lanjutkan pengaturan engine, sampai engine berjalan baik.
PENGATURAN CAMPURAN KECEPATAN RENDAH
Sekarang kurangi throttle engine sampai kecepatan stasioner. Jika sampai ke idle tunggu sampai 10 detik dan kemudian geserlah throttle hingga kecepatan penuh.
º Jika engine mengalami percepatan secara cepat dan kemudian mati,hal ini menandakan campurannya terlalu kurus.
º Jika engine bergetar dan kemudian mati, hal ini menandakan bahwa engine terlalu rich atau terlalu banyak bahan bakar.
Pengaturan idle akhir, anda seharusnya berada diantara sisi kurus dan sedang untuk memberikan transisi yang terbaik. Jika anda sudah melakukan pengesetan maka anda tidak perlu merubahnya kemudian.
Jika engine tidak dapat berjalan stasioner maka bukalah throttle hingga sepertiganya dan cobalah tentukan apakah engine terlalu kurus artinya mudah mati atau terlalu kaya atau bergetar dan lakukan pengaturan skrup kecepatan rendah, kemudian set pada kecepatan yang rendah dan lakukan pengaturan kembali, jika perlu suatu pengaturan yang baik pada engine dua langkah seharusnya dapat menghasilkan putaran sekitar 2500 rpm. Beberapa engine bahkan dapat mencapai 2000 rpm.
Secara umum janganlah menerbangkan pesawat anda sampai engine terset dengan baik. Engine harus di running in atau break in terlebih dahulu dan yakinkan bahwa keseluruhan putaran rendah dan daya pada kecepatan tinggi akan dapat diandalkan. Putaran stasioner yang jelek seringkali dikaitkan adanya kotoran atau bahan bakar sudah kadaluwarsa karena banyak mengandung air atau glow plug ( busi ) yang jelek.
Bersambung ...