Download Tutorial Lengkap (PDF 513 KB)

Perakitan badan
Badan kiri dan badan kanan yang berasal dari balsa 3 mm, kemudian kita rekatkan ke tail boom yang merupakan balsa stick 10x15 mm. Nose block kita rekatkan di bagian depan dengan lem Cyano acrylilate, sedangkan frame F1 dan F2 kita pasangkan dengan jarak yang telah ditentukan pada plan 1:1.
Perakitan sayap
Rib-rib sayap kita rakit diatas plan 1:1 dengan spar yang telah disesuaikan panjangnya. Pergunakan Lem CA sejenis super glue untuk membantu mempercepat perakitan sayap ini, bila menggunakan lem kayu sejenis Pva maka alat bantu berupa jarum pentul akan sangat membantu mempertahankan posisinya sebelum lemnya kering.
Empat bagian sayap Glider A2 ini akan dirakit dalam 4 bagian yang nantinya disambung dengan tripleks sambungan hedral, untuk itu anda tidak perlu khawatir merakit setiap bagian-bagiannya, yang terdiri atas Leading edge, Spar dan Trailing Edge secara satu demi satu menjadi 4 potong sayap, yaitu sayap tepi kiri dan kanan, sayap tengah kiri dan kanan.
Pemasangan Sudut Hedral
Sudut hedral diperlukan untuk kestabilan terbang , meskipun demikian fungsinya yang lain yaitu sebagai penyambung konstruksi sayap yang menahan beban memang tidak boleh di remehkan. Penyambung sayap bagian tengah ( central joiner ) dibuat dari tripleks 3 mm dengan sudut hedral kecil. Penyambung ini harus dilemkan sebagai lem CA yang benar-benar kuat ke spar atas dan bawah. Diujung-ujung tepi sayap bagian tengah kita bisa mengukur ketinggian hedral 3 cm di kiri dan kanan.
Sayap tepi kiri dan kanan kita sambungkan dengan sudut hedral tepi yang terbuat dari tripleks 3 mm. Kita ukur wing tip kiri dan kanan berada di ketinggian 14 cm dari lantai.
Salah satu pantangan yang sebaiknya selalu diperhatikan pada saat merakit sayap adalah kemungkinan adanya Twist dalam arah bentang sayap. Kondisi twist jika memang tidak dikehendaki, akan menurunkan efisiensi sayap glider kita ini yang berakibat menurunya prestasi pelayangan model tersebut.
Spar dengan Web
Untuk menjamin kekuatan sayap terhadap penarikan tali yang terkadang mencapai 4 kali berat model (4 G), konstruksi sayap glider A2, kita perkuat dengan web yang merekat pada spar atas dan bawah model khususnya di bagian sayap tengah.
Perakitan ekor vertikal
Ekor vertikal yang terdiri dari fin dan rudder kita potong dari balsa 3 mm , keduanya kita hubungkan dengan engsel kain yang dilemkan secara zig-zag.
Ekor ini selanjutnya kita tanam pada badan di bagian belakang dengan posisi yang tepat tegak lurus terhadap dudukan sayap dan lurus kebelakang jika kita lihat dari hidung pesawat.
Gerakan rudder kita batasi yaitu 00 ke kiri dan 30 ke kanan dengan memberikan pembatas dari kayu balsa yang kita rekatkan dengan lem cyanoacrylate (CA).
Rudder dan horn kita buat dari balsa 3 mm dan kita rekatkan posisinya pada rudder . Benang gelomang dari nilon berdiameter 0.6 mm kita ikatkan pada rudder horn kiri dan kita tarik ke depan dihubungkan dengan kait penarik. Sedangakan lengan horn kanan kita tarik dengan karet gelang untuk menjadikannya mekanisme rudder otomatis ( Automatic rudder).
Covering dan Finishing
Covering dan Silkspan
Sayap dan stabilo yang sudah selesai dirakit kita sampuli dengan kertas silkspan atau kertas jepun. Proses penyampulan sayap dan stabilo adalah dengan cara menempelkan kertas yang permukaan nya telah dilembabkan dengan sedikit semprotan air ke permukaan kerangka kerangka yang telah diolesi lem. Jangan lupa untuk memasang permukaan bagian bawah terlebih dahulu agar sambungannya nanti terletak di bagian bawah.
Covering bagian bawah dan atas
Badan bagian bawah yang masih terbuka kita tutup dengan balsa 2 mm sedangakan untuk bagian sebelah atas kita siapkan penutup dari balsa 2 mm. Kita akan menutup bagian atas nanti setelah kita memasukan pemberat dari timbal pada tempatnya.
Ditempat nantinya sayap dipasang kita buatkan lobang berdiameter 4 mm dan 2mm untuk tempat masuknya baja sambungan sayap di bagian spar dan trailing edge. Sedikit dibawahnya kita lubangi dengan bor 3 mm untuk kait penarik.
Dope dan Finishing
Sayap, badan dan stabilo selanjutnya kita lapisi dengan dope agar tahan air. Kita dapat menggunakan dope dari jenis Nitro Celulosa seperti Sanding Sealer yang pengencernya Thinner ND atau menggunakan dope yang kita buat sendiri dari celulose yang dilarutkan dalam acetone.
Pelapisan dengan Dope nitro celulose menyebabkan permukaan sayap dan badan menjadi tahan air atau cat . Jika anda ingin memberikan warna pada model, saat inilah waktunya untuk memberikan olesan warna dengan cat duco.
Ballast dan CG
Masukan pemberat dari timbal atau timah hitam pada hidung pesawat model di tempat yang telah disediakan. Stabilo kita ikatkan pada badan bagian belakang dengan karet gelang dan model kita kita pegang pada titik beratnya sekitar 6.5 – 7.5 cm dari dudukan sayap depan (Wing Mount). Timbal kita tambahkan di hidung model hingga pesawat dirasakan tidak berat ke belakang dari titik berat yang ditentukan.
Posisi Kait dan Posisi CG
Jika titik berat model sudah ditetapkan , kita bisa menutup hidung model pesawat dengan balsa penutup yang telah disiapkan sebelumnya kita perhatikan posisi kait penarik yang berada 150 didepan titik berat agar membuat penarikan menjadi aman dan stabil.
Pemasangan Sayap
Pasangkan sayap pada badan dengan bantuan wing joiner baja 4 mm dan 2 mm yang tersedia. Usahakan agar pemasangan sambungan sayap ini cukup kuat, pas dan tidak goyang. Pergunakan selotape bila perlu untuk mengunci posisi sayap kiri dan kanan agar tidak mudah lepas.
Chek bentangan sayap yang terpasang untuk memeriksa apakah terjadi twist yang tidak diharapkan . Gejala ini dikenali dengan memperhatikan sayap bagian tengah dan sayap tepi. Twist sayap yang tidak seragam dibagian kiri dan kanan akan membuat pesawat tidak bisa melayang dengan baik.
Twist sayap yang terjadi khususnya di tepi sayap (wing tip) dengan bagian trailing edge yang lebih rendah dari leading edge akan dapat menyebabkan pesawat mengalami tip stall sehingga sulit untuk bisa terbang melayang dengan baik.
Balancing Lateral
Timbang pesawat dalam arah lateral (guling) perhatikan barangkali sayap kiri dan kanan tidak seimbang beratnya . Letakan dan lemkan paku kecil diujung sayap yang kurang berat untuk membuatnya seimbang.
Berat 430 gram
Model yang telah di balance dapat ditimbang secara keseluruhan dengan timbangan atau neraca dan usahakan beratnya tidak terlalu menyimpang dari target yaitu 430 gr agar prestasi layangnya bagus.
Bersambung